Peringati Hari Ibu, Pertagas Selenggarakan Lomba Hias Tumpeng dan Ajak Masyarakat Hidup Sehat
Kegiatan ini diikuti perwakilan dari 11 RW dan Karang Werdha (Perkumpulan Lansia) masing-masing 10 orang dengan total jumlah peserta 120 orang. Kegiatan juga dimeriahkan dengan penampilan tari dari lansia dan dihadiri sekitar 30 orang warga.
Dibuka oleh Ali Afandi selaku Kepala Desa Kalitengah kegiatan berlangsung meriah. Dalam sambutannya Ali menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan Pertagas “Kami berterima kasih atas dukungan Pertagas dan Kelompok Tri Tunggal Dwi sebagai pengelola Taman Olah Jelantah sehingga tahun ini benar-benar terasa berbeda, masyarakat diajak hidup lebih sehat dan menjaga lingkungan krn untuk mengikuti kegiatan ini masyarakat harus mendaftar dengan cara membawa jelantah ke rumah tampung.”
Lomba Menghias Tumpeng dalam Rangka Hari ibu Desa Kalitengah tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pelaksanaannya didukung Dana Sosial yang dikelola oleh Taman Olah Jelantah yang dibina Pertagas Operation East Java Area (OEJA) sejak tahun 2020.
Dana ini diperoleh Taman Olah Jelantah dari keuntungan hasil penjualan minyak bekas konsumsi rumah tangga atau jelantah yang ditampung, dikumpulkan, kemudian dijual kepada lembaga berizin resmi untuk selanjutnya diolah menjadi biodiesel. Keuntungan penjualan ini memang dikelola kelompok menjadi Dana Sosial yang dimanfaatkan untuk membantu masyarakat rentan di Kalitengah juga untuk mendukung kegiatan sosial lainnya.
"Terimakasih kepada Desa Kalitengah dan Pertagas yang telah membina dari tahun 2020, haru rasanya bisa melihat para ibu dan lansia luar biasa guyub. Dari kegiatan ini tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama dengan baik dalam memperingati hari Ibu ini" ujar Kasipah, anggota DPRD Sidoarjo yang hadir menyaksikan kegiatan secara langsung.
.jpeg)
.jpeg)
Rumah tampung Taman Olah Jelantah bersama dengan Pertagas OEJA memanfaatkan peringatan Hari Ibu ini sebagai sarana sosialisasi dan edukasi tentang bahaya jelantah serta mengajak masyarakat yang hadir untuk mulai kebiasaan lebih sehat yakni menggunakan minyak goreng maksimal 3 kali karena minyak goreng yang sudah dipanaskan berulang kali pada suhu tinggi (200-250 °C) dapat mengakibatkan terbentuknya lemak jenuh yang menjadi pemicu berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh. Masyarakat juga diajak untuk tidak membuang jelantah sembarangan dan menyetorkannya ke Taman Olah Jelantah sehingga jelantah yang tadinya limbah bisa menjadi berkah untuk keluarga dan sesama.
Manager Communication CSR & Relations Pertagas Elok Riani Ariza menyampaikan “Kegiatan yang disukai masyarakat adalah pintu masuk yang baik untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk hidup sehat, bersih, dan berkah. Kami berharap semangat dari kelompok Tri Tunggal Dwi dalam mengelola Taman Olah Jelantah dapat ditularkan kepada seluruh masyarakat Kalitengah dan sekitarnya sehingga lingkungan terjaga dan masyarakat menjadi lebih sehat.”
