Sidoarjo – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan secara khusus meninjau pembangunan jaringan gas kota (jargas) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang dilakukan oleh *Pertamina* Minggu (11/08). Kunjungan ini sekaligus guna melihat secara langsung progres pembangunan proyek yang dibiayai dengan APBN 2017 sebesar Rp 37,8 milyar.
Didampingi oleh Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi dan President Director PT Pertamina Gas, Suko Hartono, Jonan meyaksikan penyambungan pipa PE (Poly Ethylene) Sambungan Rumah berdiameter 125 mm. “Jika tidak ada kendala, *Pertamina* menargetkan proyek jargas Kabupaten Mojokerto ini akan selesai sesuai kontrak pada 31 Desember 2017, jumlahnya sekitar 5.101 SR,” terang Suko. Kabupaten Mojokerto nantinya bakal menyusul Surabaya, dan Sidoarjo yang sebagian warganya telah memanfaatkan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga.
Dalam kunjungan tersebut, Jonan juga menyempatkan mampir di Pondok Pesantren Manbaul Hikam di Desa Putat, Sidoarjo untuk melihat proyek jargas Kementerian ESDM yang telah dimanfaatkan. "Di Sidoarjo ini menjadi contoh bahwa jargas juga bermanfaat tidak hanya untuk rumah tangga tapi juga untuk kebutuhan memasak para santri di pondok pesantren," lanjut Suko.
Saat ini terdapat 10.350 Sambungan Rumah Tangga (SR) di Sidoarjo yang dibangun menggunakan APBN Tahun Anggaran (TA) 2010, 2011, 2012 & 2014 yang dikelola Pertamina. Adapun suplai gas diperoleh dari PT Lapindo Brantas Inc, dengan total alokasi sebesar 0,4 MMSCFD.
Menurut Jonan, kehadiran jaringan gas kota ini memudahkan masyarakat dalam beraktifitas khususnya untuk urusan dapur. "Karena hemat, praktis, aman dan suplai gas mengalir 24 jam," ujar Jonan.
Proyek pembangunan jaringan gas kota dilakukan oleh Kementerian ESDM setiap tahun untuk mendorong rumah tangga dan pelanggan kecil bisa memanfaatkan gas alam sebagai bentuk diversifikasi energi. Tahun 2017, Kementerian ESDM menargetkan pembanguann jaringan gas kota sebanyak 59.809 SR di 10 kota. Pada tahun 2019, sesuai Renstra Kementerian ESDM program jaringan gas kota ini diharapkan akan menjangkau 1,2 juta SR (kumulatif) di berbagi wilayah kabupaten/kita di Indonesia.