Kapal nelayan berwarna biru muda milik Narsito sekarang tidak lagi bergantung pada solar. Pria yang biasa melaut sepanjang malam itu baru saja dihadiahi pemerintah sepaket elpiji 3 kilogram beserta converter kit dan mesin 5,5 pk. Dengan paket itu, Narsito bisa menghemat pengeluarannya sehari-hari.
"Biasa habis 2 liter semalaman. Harga bensin di sini sama, Rp6.900," kata Narsito ditemui di sela acara peluncuran Hari Nusantara ke15 di Pelabuhan Nelayan Nusantara Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat, Senin (1/6).
Pria berusia 35 tahun itu juga senang karena alat yang dihibahkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM itu tidak hanya bisa digunakan untuk elpiji. "Bensin juga masih bisa di tangki. Jadi, enggak masalah kalau elpiji lagi langka," ucapnya.
Dari perhitungan pemerintah, mesin bermesin 6,5 pk yang biasa menghabiskan solar sebanyak 2,5 liter setiap harinya bisa ditekan penggunaan energinya. Jika menggunakan elpiji 3 kg, bahan bakar bisa bertahan 45 hari. Dari perhitungan harga pun, itu sangat eflsien. Dari kasus mesin 6,5 pk, biaya penggunaan solar bisa mencapai Rpl7.250 per hari. Elpiji 3 kg di Cirebon yang kisaran harganya Rpl9.000Rp20.000 bisa digunakan sampai 45 hari melaut.
Tidak hanya Narsito, Wirantono juga berharap hal yang serupa. Program konversi untuk nelayan itu diharapkannya benar akan menghemat biaya bahan bakarnya seharihari. "Harganya katanya jauh lebih efisien, makanya mau coba ke situ," ungkap nelayan berusia 37 tahun itu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengklaim konversi BBM ke BBG untuk nelayan bisa menghemat biaya hingga 60%. Tahun ini, pemerintah akan memberikan 50.000 converter kit kepada nelayan di beberapa wilayah. Pada peluncuran Hari Nusantara itu, Ditjen Migas memberikan sekitar 1.000 paket konversi kepa,da nelayan di Cirebon.
Menurut Sudirman, pihaknya akan memasukkan nelayan ke program konversi BBM ke BBG. Saat ini, Peraturan Menteri ESDM No 26/2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian liquefied petroleum gas mengatur elpiji 3 kg hanya diperuntukkan rumah tangga dan UKM. (Jes/E3)
Media Indonesia :: 03 Juni 2015, Hal 18