Kegiatan ini merupakan kolaborasi Pertagas Operation West Java Area (OWJA) bersama Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Indramayu serta Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Kantor Perwakilan SAR Bandung, dan Pemerintah Desa Juntinyuat. Kolaborasi ini dilaksanakan sekaligus untuk memperingati World Tree Day yang jatuh pada 21 November dan Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November 2022 serta merupakan bagian dari program CSR Perisai Bumi yang diinisiasi Pertagas OWJA di tahun 2018-2019.
Acara yang dihadiri juga oleh sekitar 50 siswa Sekolah Dasar Negeri 1 sampai dengan 3 di Juntinyuat beserta jajaran guru ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Camat Juntinyuat selaku pemangku Wilayan, dilanjutkan dengan General Manager Operation East Region Pertagas, Kepala BPBD, Dinas Pariwisata dan juga Kepala Cabang Dinas Kehutanan.
Hendra Tria Putra Nasution selaku GM Pertagas Operation East Region dalam sambutannya menyampaikan ”Kegiatan costal clean up dan edukasi abrasi menjadi salah satu langkah untuk menyebarluaskan informasi mengenai cepat tanggap menghadapi bencana kepada berbagai elemen masyarakat, dan meningkatkan ketahanan daerah dalam menanggapi bencana khususnya abrasi”.
Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 800 pohon cemara laut dan mangrove jenis Rhizopora Apiculate dan di Pantai Rembat yang diikuti oleh seluruh peserta kegiatan. Sepanjang tahun 2021-2022, Pertagas bersama Kelompok Petani Mangrove telah menanam sejumlah total 2,650 pohon mangrove dan cemara laut.
Selanjutnya seluruh peserta melakukan kegiatan bersih-bersih pantai atau coastal clean up dan diakhiri dengan edukasi terkait bencana abrasi bagi siswa SDN 1-3 Juntinyuat. Dalam sesi edukasi ini, Pertagas dan Kelompok Pengelola Wisata Pantai Rembat membagikan pengetahuan terkait abrasi meliputi penyebab, dampak, dan juga upaya-upaya pencegahannya termasuk di dalamnya kegiatan penanaman vegetasi pantai sebagaimana yang dilakukan bersama-sama sebelumnya.
Riyanto, Kepala SDN 2 Juntinyuat menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan "Kami sangat senang Pertagas dan Dinas terkait berkenan membagikan ilmunya sehingga anak-anak kami bisa sedari dini memahami bagaimana menjaga pantai di sekitarnya, menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya serta bencana abrasi".
Program Perisai Bumi diawali Pertagas dengan assessment bencana abrasi di kawasan Juntinyuat pada 2018 hingga 2019. Berdasarkan hasil assessment ini didapati bahwa Geotube dapat menjadi solusi abrasi yang terjadi, sehingga mulai dikerjakan pada tahun 2020 dan Geotube sepanjang 240 meter selesai terpasang pada tahun 2021. Geotube atau Geotextile tube adalah produk geosintetik berbentuk tabung dengan material berupa pasir, kerikil dan mortar yang digunakan sebagai pemecah gelombang atau penguatan tebing pantai sehingga dapat manahan abrasi yang telah terjadi.
Pertagas juga melakukan edukasi kesiapsiagaan bercana bagi kelompok Pengelola Wisata Pantai Rembat, Kelompok Pertani Mangrove dan petani di sekitar Pantai Rembat secara berkala. Tentunya kegiatan ini dilaksanakan berkolaborasi dengan BPBD Indramayu dan Kantor SAR Jawa Barat. Pada September 2022 lalu juga telah dilaksanakan pelatihan penyelamatan bencana di air bagi seluruh anggota Kelompok Pengelola Wisata Pantai Rembat, sehingga kini pengelola wisata telah memiliki kemampuan untuk melakukan penyelamatan bilamana dibutuhkan. Ini menjadi salah satu nilai jual Pantai Rembat yang mungkin tidak semua pantai wisata miliki.
Mengembangkan konsep eduwisata kesiapsiagaan bencana abrasi, Pertagas juga menggerakan kelompok untuk bersama-sama membuat papan-papan berisi informasi atau edukasi terkait sejarah Pantai Rembat termasuk abrasi yang terjadi di tahun 2020 dan menghilangkan sebagian besar area pantai, berbagai jenis vegetasi yang hidup di Pantai Rembat, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, juga alat-alat yang dapat digunakan untuk mencegah dan menahan abrasi. Dengan menonjolkan keunikan ini, diharapkan kelak Juntinyuat dapat menjadi Desa Wisata yang mandiri.
Ucapan terima kasih disampaikan Ela Nurlela selaku Kepala Bidang Pariwisata atas peran serta Pertagas melakukan pendampingan program eduwisata di pantai rembat, bersinergi dengan Pemerintah Desa dan masyarakat, yang menjadikan wisata Pantai Rembat memiliki keunikan sendiri dengan icon eduwisata bagi masyarakat yang berdampak kepada geliat ekonomi masyarakat.
”Indramayu menjadi salah satu tujuan wisata bahari, akan tetapi resiko abrasi menjadi persoalan utama yang menyebabkan hilangnya potensi pantai. Hadirnya Pertagas dengan program Perisai Bumi menumbuhkan semangat masyarakat Kembali yang sebelumnya pernah terdampak bencana abrasi”. Ujar Ela
Menurut Ahmad, salah satu pengunjung Pantai Rembat, Pantai Rembat memiliki suasana yang berbeda dari pantai lain di Juntinyuat, “Di Pantai Rembat suasananya adem, banyak pohon dan juga bersih!".